Sebagaimana diterangkan dalam Hadits, Dajjal akan menjelajahi seluruh dunia:
"Tak ada satu tempat pun di dunia yang tidak diinjak dan dilalui oleh Dajjal".
Hadits lain menerangkan bahwa Dajjal mengucapkan kata-kata sbb:
"Tak ada satu tempat tinggalpun yang tak aku masuki."
Ini bukan saja menunjukkan penglihatan Nabi SAW yang luar biasa, melainkan pula menunjukkan bahwa Dajjal bukanlah nama orang, melainkan suatu bangsa atau segolongan bangsa, yang anggotanya tersebar di tiap-tiap tempat di dunia. Karena jika Dajjal itu orang satu, niscaya ia tidak dapat melaksanakan segala sesuatu yang diramalkan oleh Nabi SAW, sekalipun ia dapat bergerak secepat kilat. Tidak mungkin orang satu dapat membawa sorga dan neraka ke seluruh dunia, lalu membuat pengumuman di mana-mana dan memberi ganjaran kepada orang yang menerimanya, dan memberi siksaan kepada orang yang menolaknya, dan tak satu tempat tinggal pun yang tak dikunjunginya.
Semua pekerjaan ini tak mungkin dilakukan oleh satu orang. Bukan mengenai masalah kecepatan saja, melainkan menyangkut pula beberapa masalah, misalnya dengan cara bagaimana supaya orang-orang mau mengikuti dia dan bagaimana cara memberikan ganjaran dan siksaan. Padahal semua ini harus ia lakukan di tiap-tiap kota dan desa; dan betapapun singkatnya waktu yang ia butuhkan untuk manjalankan penyiaran dan segala tetek-bengek, namun pekerjaan dan perjalanan dari tempat satu ke tempat lain pasti memakan waktu.
Seandainya di tiap-tiap tempat hanya diperlukan satu jam saja, maka untuk mengelilingi 700.000 desa di India saja, ia memerlukan waktu seratus tahun. Dengan demikian ia memerlukan waktu beribu-ribu tahun untuk dapat mengelilingi segala tempat di dunia. Akan tetapi jika semua pekerjaan itu dilakukan oleh suatu bangsa, maka pelaksanaan itu semua bukan saja masuk akal dan dapat dipikul oleh tenaga manusia, melainkan pula fakta-faktanya sudah kami saksikan dengan mata kepala sendiri; dan ini sekaligus menunjukkan tajamnya penglihatan rohani Nabi Muhammad SAW.
Di satu fihak, kami melihat cepatnya gerakan bangsa-bangsa Eropa; jangankan empat puluh hari, beberapa hari saja sudah cukup bagi mereka untuk mengelilingi dunia. Di lain fihak kami menyaksikan mereka mendatangi dan menguasai tiap-tiap tempat di dunia. Jika pada suatu saat, orang amat terkesan oleh gunung-gunung roti yang dibawa oleh mereka, pada saat yang lain, orang amat tercengang menyaksikan kehidupan yang serba mewah.
Jika pada suatu saat orang melihat bagaimana mereka mengolah kekayaan alam, pada saat yang lain, orang melihat kejanggalan sistim pendidikan mereka yang menyebabkan bejatnya moral dan sikap acuh-tak-acuh terhadap agama sendiri. Jika di satu tempat mereka mendapat simpati karena baiknya pelayanan rumah sakit mereka, di lain tempat mereka menjalankan ilmu kebatinan.
Singkatnya, jika semua pekerjaan itu dilakukan oleh suatu bangsa atau segolongan bangsa, segala sesuatunya menjadi terang dan masuk akal. Akan tetapi jika semua pekerjaan itu dilakukan oleh satu orang, segala sesuatunya akan membingungkan. Misalnya, ramalan bahwa Dajjal akan mengelilingi dan menguasai seluruh dunia. Jika ramalan ini diterapkan kepada satu orang, niscaya orang ini memerlukan bantuan berjuta-juta orang, untuk dapat menguasai sekalian bangsa di dunia. Akhirnya, yang memegang kekuasaan bukanlah satu orang, melainkan sejumlah besar manusia.
Bagaimanapun juga, ramalan bahwa Dajjal akan mendatangi tiap-tiap tempat dan menguasai seluruh dunia, sekarang sudah terpenuhi, dan kita menyaksikan itu dengan mata kepala sendiri, berupa penjajahan bangsa-bangsa Eropa dan merajalelanya di seluruh dunia. Sampai kapankah kita dapat menutup mata dan menunggu-nunggu datangnya Dajjal yang tidak akan timbul kecuali dalam khayalan saja, jika kita tidak mau mengakui kenyataan pahit yang kita hadapi sekarang ini?
Pengertian bahwa seorang Dajjal akan berada di tiap-tiap tempat di dunia dan menaklukkan dunia seorang diri, tak mungkin dapat dibayangkan oleh pikiran manusia, lebih-lebih oleh manusia zaman dahulu yaitu pada zaman Nabi SAW. Akan tetapi jika orang mau menggunakan pikiran yang sehat, orang pasti akan tahu bahwa pada dewasa ini tak ada satu tempat pun di dunia yang Dajjal tak menempati tempat itu.
Tak ada satu tempat pun, baik di hutan maupun di padang pasir, di kepulauan besar maupun di kepulauan kecil, di lembah maupun di gunung yang tak dimasuki oleh Dajjal. Orang yang amat bodoh tak dapat membayangkan bagaimana keadaan yang sebenarnya, tetapi kita melihat hal itu benar-benar terjadi di hadapan mata kita sendiri. Barang siapa mau melihat kejadian ini secara serius, orang pasti akan menundukkan kepala dengan penuh hormat dan kagum kepada Nabi SAW atas tajamnya penglihatan rohani beliau.
"Tak ada satu tempat pun di dunia yang tidak diinjak dan dilalui oleh Dajjal".
Hadits lain menerangkan bahwa Dajjal mengucapkan kata-kata sbb:
"Tak ada satu tempat tinggalpun yang tak aku masuki."
Ini bukan saja menunjukkan penglihatan Nabi SAW yang luar biasa, melainkan pula menunjukkan bahwa Dajjal bukanlah nama orang, melainkan suatu bangsa atau segolongan bangsa, yang anggotanya tersebar di tiap-tiap tempat di dunia. Karena jika Dajjal itu orang satu, niscaya ia tidak dapat melaksanakan segala sesuatu yang diramalkan oleh Nabi SAW, sekalipun ia dapat bergerak secepat kilat. Tidak mungkin orang satu dapat membawa sorga dan neraka ke seluruh dunia, lalu membuat pengumuman di mana-mana dan memberi ganjaran kepada orang yang menerimanya, dan memberi siksaan kepada orang yang menolaknya, dan tak satu tempat tinggal pun yang tak dikunjunginya.
Semua pekerjaan ini tak mungkin dilakukan oleh satu orang. Bukan mengenai masalah kecepatan saja, melainkan menyangkut pula beberapa masalah, misalnya dengan cara bagaimana supaya orang-orang mau mengikuti dia dan bagaimana cara memberikan ganjaran dan siksaan. Padahal semua ini harus ia lakukan di tiap-tiap kota dan desa; dan betapapun singkatnya waktu yang ia butuhkan untuk manjalankan penyiaran dan segala tetek-bengek, namun pekerjaan dan perjalanan dari tempat satu ke tempat lain pasti memakan waktu.
Seandainya di tiap-tiap tempat hanya diperlukan satu jam saja, maka untuk mengelilingi 700.000 desa di India saja, ia memerlukan waktu seratus tahun. Dengan demikian ia memerlukan waktu beribu-ribu tahun untuk dapat mengelilingi segala tempat di dunia. Akan tetapi jika semua pekerjaan itu dilakukan oleh suatu bangsa, maka pelaksanaan itu semua bukan saja masuk akal dan dapat dipikul oleh tenaga manusia, melainkan pula fakta-faktanya sudah kami saksikan dengan mata kepala sendiri; dan ini sekaligus menunjukkan tajamnya penglihatan rohani Nabi Muhammad SAW.
Di satu fihak, kami melihat cepatnya gerakan bangsa-bangsa Eropa; jangankan empat puluh hari, beberapa hari saja sudah cukup bagi mereka untuk mengelilingi dunia. Di lain fihak kami menyaksikan mereka mendatangi dan menguasai tiap-tiap tempat di dunia. Jika pada suatu saat, orang amat terkesan oleh gunung-gunung roti yang dibawa oleh mereka, pada saat yang lain, orang amat tercengang menyaksikan kehidupan yang serba mewah.
Jika pada suatu saat orang melihat bagaimana mereka mengolah kekayaan alam, pada saat yang lain, orang melihat kejanggalan sistim pendidikan mereka yang menyebabkan bejatnya moral dan sikap acuh-tak-acuh terhadap agama sendiri. Jika di satu tempat mereka mendapat simpati karena baiknya pelayanan rumah sakit mereka, di lain tempat mereka menjalankan ilmu kebatinan.
Singkatnya, jika semua pekerjaan itu dilakukan oleh suatu bangsa atau segolongan bangsa, segala sesuatunya menjadi terang dan masuk akal. Akan tetapi jika semua pekerjaan itu dilakukan oleh satu orang, segala sesuatunya akan membingungkan. Misalnya, ramalan bahwa Dajjal akan mengelilingi dan menguasai seluruh dunia. Jika ramalan ini diterapkan kepada satu orang, niscaya orang ini memerlukan bantuan berjuta-juta orang, untuk dapat menguasai sekalian bangsa di dunia. Akhirnya, yang memegang kekuasaan bukanlah satu orang, melainkan sejumlah besar manusia.
Bagaimanapun juga, ramalan bahwa Dajjal akan mendatangi tiap-tiap tempat dan menguasai seluruh dunia, sekarang sudah terpenuhi, dan kita menyaksikan itu dengan mata kepala sendiri, berupa penjajahan bangsa-bangsa Eropa dan merajalelanya di seluruh dunia. Sampai kapankah kita dapat menutup mata dan menunggu-nunggu datangnya Dajjal yang tidak akan timbul kecuali dalam khayalan saja, jika kita tidak mau mengakui kenyataan pahit yang kita hadapi sekarang ini?
Pengertian bahwa seorang Dajjal akan berada di tiap-tiap tempat di dunia dan menaklukkan dunia seorang diri, tak mungkin dapat dibayangkan oleh pikiran manusia, lebih-lebih oleh manusia zaman dahulu yaitu pada zaman Nabi SAW. Akan tetapi jika orang mau menggunakan pikiran yang sehat, orang pasti akan tahu bahwa pada dewasa ini tak ada satu tempat pun di dunia yang Dajjal tak menempati tempat itu.
Tak ada satu tempat pun, baik di hutan maupun di padang pasir, di kepulauan besar maupun di kepulauan kecil, di lembah maupun di gunung yang tak dimasuki oleh Dajjal. Orang yang amat bodoh tak dapat membayangkan bagaimana keadaan yang sebenarnya, tetapi kita melihat hal itu benar-benar terjadi di hadapan mata kita sendiri. Barang siapa mau melihat kejadian ini secara serius, orang pasti akan menundukkan kepala dengan penuh hormat dan kagum kepada Nabi SAW atas tajamnya penglihatan rohani beliau.