Laman

Senin, 30 Desember 2013

PERBEDAAN INDIVIDUAL



PERBEDAAN INDIVIDUAL
(INDIVIDUAL DIFFERENCES)


Ringkasan
Definisi dan Pemahaman
Topik tentang individual differences ini mengkaji mengenai karakteristik manusia sebagai individu yang utuh tidak dapat dibagi (undivided), tidak dapat dipisahkan yang memiliki  ciri-ciri yang khas. Karena adanya ciri-ciri yang khas itulah yang menyebabkan manusia satu dengan yang lainya dikatakan individu yang berbeda.
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan karakter keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Karakteristik yang berkaitan dengan perkembangan biologis cenderung lebih bersifat tetap, sedang karakteristik yang berkaitan dengan sosial psikologis lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Seorang bayi yang baru lahir merupakan hasil dari dua garis keluarga, yaitu keluarga ayah dan garis keluarga ibu. Sejak saat terjadinya pembuahan atau konsepsi kehidupan yang baru itu secara berkesinambungan dipengaruhi oleh banyak dan bermacam-macam faktor lingkungan yang merangsang. Tiap-tiap perangsang tersebut baik secara terpisah maupun terpadu dengan rangsangan yang lain semuanya membantu perkembangan potensi-potensi biologis demi terbentuknya tingkah laku manusia yang dibawa sejak lahir. Hal itu akhirnya membentuk pola karakteristik tingkah laku yang dapat diwujudkan seseorang sebagai individu yang berkarakteristik berbeda dengan individu-individu lain.
Individu menunjukan kedudukan seseorang sebagai orang perorangan atau perseorangan. Sifat individual adalah sifat yang berkaitan dengan orang perorangan. Ciri dan sifat orang yang satu berbeda dengan yang lainya. Perbedaan inilah yang disebut perbedaan individual (individual differences). Pendapat dari Lindgren (1980 : 578) dikutip oleh Prof. H Sunarto : perbedaan dalam “perbedaan individual” menyangkut variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik maupun psikologis.


Bidang-bidang perbedaan
Kecenderungan individu untuk berbeda terukur kedalam kelompok sekitar rata-rata dari suatu distribusi dan sebagian kecil terkelompok ke dalam titik ekstrem yang harus menjadi kajian penting terhadap karakter individual bersangkutan. Garry 1963 (Oxendine, 1984 : 317) mengkategorikan perbedaan individual ke dalam bidang-bidang berikut:
1.                  Perbedaan fisik
Usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penghelitan dan kemampuan bertindak
2.                  Perbedaan sosial
Termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga dan suku
3.                  Perbedaan kepribadian
Termasuk watak, motif, minat, dan sikap
4.                  Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar
5.                  Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah
Perbedaan-perbedaan tersebut berpengaruh terhadap mereka dirumah maupun di sekolah. Gejala yang dapat diamati adalah bahwa mereka menjadi lebih atau kurang dalam bidang tertentu dibanding dengan orang lain. Sebagian manusia lebih mampu dalam bidang seni, atau bidang ekspresi lain seperti olah raga dan keterampilan, sebagian lain dapat lebih mampu dalam bidang kognitif atau yang berkaitan dengan teknologi
Menurut Bloom, proses belajar baik disekolah maupun diluar sekolah menghasilkan 3 (tiga) kemampuan yang dikenal sebagai taxonomy Bloom yaitu :
1.                  Kemampuan kognitif
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan pengusaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap orang memiliki persepsi tentang pengamatan dan penyerapan terhadap suatu objek, berarti ia menguasai sesuatu yang diketahui dalam arti pada dirinya terbentuk suatu persepsi dan pengetahuan yang diorganisir secara sistematik untuk menjadi miliknya.
Kemampuan kognitif menggambarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tiap-tiap orang, pada dasarnya kemampuan kognitif merupakan hasil belajar dan hasil belajar merupakan perpaduan antara faktor pembawa dan pengaruh lingkungan (faktor dasar dan ajar).

2.                  Kemampuan afektif dan
Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda, kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah fikiranya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis dan sistematis. Kemampuan berbahasa tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan selain faktor lainya seperti faktor fisik terutama organ berbicara.
3.                  Kemampuan psikomotorik.
Kecakapan motorik atau kemampuan Psikomotorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi kerja saraf motorik yang dilakukan oleh saraf pusat untuk melakukan kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut terjadi karena kerja saraf yang sistematis. Alat indera menerima rangsangan tersebut diteruskan melalui saraf sensoris ke saraf pusat (otak) untuk diolah dan hasilnya dibawa oleh saraf motorik untuk memberikan reaksi dalam bentuk geraka-gerakan atau kegiatan.
Kemampuan motorik dipengaruhi oleh kematangan pertumbuhan fisik dan tingkat kemampuan berfikir. Karena tingkat pertumbuhan fisik dan tingkat kemampuan berfikir setiap orang berbeda-beda, maka hal ini membawa akibat terhadap kecakapan motorik setiap individu yang berbeda-beda pula.
4.                  Perbedaan dalam latar belakang
Perbedaan latar belakang dan pengalaman seseorang dapat mempelancar atau menghambat prestasinya. Pengalaman-pengalaman belajar yang dimiliki anak dirumah mempengaruhi kemauan untuk berprestasi dalam situasi belajar yang disajikan. Minat dan sikap individu terhadap sekolah dan mata pelajaran tertentu, kebiasaan kerjasama, kecakapan atau kemauan untuk berkonsentrasi pada bahan-bahan pelajaran semuanya merupakan faktor-faktor perbedaan diantara para siswa. Faktor-faktor tersebut kadang-kadang berkembang akibat sikap-sikap anggota keluarga dirumah dan lingkungan sekitar
5.                  Perbedaan dalam bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapat rangsangan dan pemupukan secara tepat sebaliknya bakat tidak dapat berkembang sama sekali manakala lingkungan tidak memberikan kesempatan untuk berkembang. Perkembangan bakat dimiliki secara individual. Meskipun inteligensi umum merupakan faktor dari hampir semua atau bahkan semua bidang penampilan atau performansi namun hasil tes inteligensi yang selama ini dilaksanakan belum terkait dengan beberapa bidang belajar seperti keterampilan motorik, musik, seni dan olahraga. Hasil tes inteligensi lebih banyak berhubungan dengan keberhasilan atau kemampuan bidang akademik.
6.                  Perbedaan dalam kesiapan belajar
Kondisi fisik yang sehat dalam kaitanya dengan kesehatan dan penyesuaian diri yang memuaskan terhadap pengalaman-pengalaman disertai dengan rasa ingin tahu yang amat besar terhadap orang-orang dan benda-benda membantu perkembangan berbahasa dan belajar yang diharapkan. Sikap apatis, pemalu dan kurang percaya diri akibat dari kesehatan yang kurang baik, cacat tubuh dan latar belakang yang miskin pengalaman, mempengaruhi perkembangan pemahaman dan ekspresi diri.



PERKEMBANGAN MANUSIA
(HUMAN DEVELOPMENT)


Pemahaman konsep pertumbuhan dan perkembangan
Beberapa buku memaknai pertumbuhan sering diartikan sama dengan perkembangan sehingga kedua istilah itu penggunaanya seringkali dipertukarkan (interchange) untuk makna yang sama. Untuk itulah perlu dipertegas kembali istilah pertumbuhan dan perkembangan itu. Pertumbuhan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan perubahan ukuran fisik yang secara kuantitatif semakin besar dan atau panjang. Sedangkan istilah perkembangan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan aspek psikologis dan aspek sosial.
Setiap individu pada hakikatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan nonfisik yang meliputi aspek-aspek intelek, sosial, bahasa, bakat khusus, nilai dan moral serta sikap.

Pertumbuhan fisik
Pertumbuhan manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih panjang dan prosesnya terjadi sejak anak sebelum lahir hingga dewasa.
1.                  Pertumbuhan sebelum lahir
Dimulai dari proses pembuahan (pertemuan sel telur dan sperma) yang membentuk sel kehidupan yang disebut embrio dan berukuran setengah centimeter (berumur 1 bulan), umur 2 bulan panjang embrio membesar menjadi 2,5 cm dan disebut janin/fetus. Setelah umur kandungan 3 bulan janin tersebut sudah berbentuk menyerupai bayi dalam ukuran kecil.
2.                  Pertumbuhan setelah lahir
Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan kelanjutan pertumbuhan sebelum lahir. Selama tahun pertama ukuran panjang badanya akan bertambah sepertiga dari ukuran panjang semula dengan berat badan bertambah hingga 3 kali nya. Setiap bagian fisik seseorang individu akan terus mengalami perubahan karena pertumbuhan, sehingga masing-masing komponen tubuh akan mencapai tingkat kematangan untuk menjalankan fungsinya.
Pertumbuhan dan perkembangan fungsi biologis setiap orang memiliki pola dan urutan yang teratur. Pertumbuhan fisik, baik secara langsung maupun tidak akan mempengaruhi perilaku anak sehari-hari. Secara langsung pertumbuhan fisik seorang anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Secara tidak langsung pertumbuhan dan perkembangan fungsi fisik akan mempengaruhi bagaiman anak ini memandang dirinya sendiri dan bagaimana ia memandang orang lain.

Intelek
Intelek atau daya pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak. Karena fikiran pada dasarnya menunjukan fungsi otak. Maka ketentuan intelektual yang lazim disebut dengan kemampuan berfikir dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukan fungsinya secara baik. Perkembangan lebih lanjut tentang perkembangan intelek ini ditunjukan pada perilakunya yaitu tindakan menolak dan memilih sesuatu. Tidakan itu berarti telah mendapatkan proses mempertimbangkan, evaluasi sampai kemampuan menarik kesimpulan dan keputusan. Fungsi ini akan terus berkembang mengikuti kekayaan pengetahuanya tentang dunia luar dan proses belajar yang dialaminya sehingga pada saatnya seseorang akan berkemampuan melakukan peramalan atau prediksi. Perkembangan kognitif seseorang menurut Pieget (Sarlito, 1991 : 81) mengikuti tahap-tahap sebagai berikut:
1.                  Tahap I (pertama) : Masa sensor motor (0,0 – 2,5 tahun)
Masa ketika bayi mempergunakan sistem penginderaan dan aktivitas motorik untuk mengenal lingkunganya. Bayi memberikan reaksi motorik atas rangsangan-rangsangan yang diterima berupa refleks.
2.                  Tahap II (kedua) : Masa pra operasional (2,0 – 7,0 tahun)
Kemampuan untuk menggunakan simbol  yang mewakili suatu konsep. Kemampuan simbolik ini memungkinkan anak akan melakukan tindakan-tidakan yang berkaitan dengan hal-hal yang telah lewat. Misalnya melihat dokter berpraktek maka akan dapat bermain “dokter-dokteran”
3.                  Tahap III (ketiga) : Masa konkreto prerasional (7,0 – 11,0 tahun)
Masa ini seorang anak sudah dapat melakukan berbagai macam tugas yang konkret. Anak telah mulai mengembangkan tiga macam operasi berfikir yaitu : Identifikas (mengenali sesuatu), Negasi (mengingkari sesuatu), Reprokasi (mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal).
4.                  Tahap IV(keempat) : Masa operasional (11,0 – dewasa)
Usia remaja dan seterusnya seseorang sudah mampu berfikir abstrak dan hipotesis. Pada tahap ini seseorang akan bisa memperkirakan apa yang mungkin terjadi.

Emosi
Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki oleh manusia. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia banyak hal yang dibutuhkanya. Kebutuhan tersebut ialah kebutuhan Jasmani dan kebutuhan Rohani. Kebutuhan tersebut ada yang bersifat prima dan sekunder. Jika kebutuhan itu dapat dipenuhi dengan baik maka ia akan “senang” dan “puas”. Sebaliknya apabila tidak dapat dipenuhi akan merasa “kecewa” dan “sedih”.  Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau perilaku fisik, seperti marah ditunjukan dengan teriakan atau gembira akan meloncat-loncat atau tertawa lebar dan sebagainya.

Sosial
Sejalan dengan pertumbuhan badanya, bayi yang telah menjadi anak dan seterusnya menjadi orang dewasa akan mengenal lingkungan lebih luas, mengenal banyak manusia. Perkenalan dengan orang lain dimulai dengan mengenal ibunya, kemudian mengenal ayah dan saudara-saudaranya dan akhirnya mengenal manusia diluar keluarganya. Akhirnya manusia akan mengenal kehidupan bersama, kemudian bermasyarakat saling bantu membantu.

Bahasa
Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi dengan dunia sekitarnya. Sejak bayi manusia telah berkomunikasi dengan dunia luar. Pengertian bahasa sebagai alat komunikasi dapat diartikan sebagai tanda, gerak dan suara untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain.

Bakat khusus
Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan kemampuan itu dapat berkembang dengan baik. Definisi yang dikemukakan oleh Guilford (Sumadi : 1984) bakat mencakup 3 (tiga) dimensi yaitu dimensi perseptual, dimensi psikomotot, dan dimensi intelektual. Ketiga dimensi itu mencakup dalam pengeinderaan, ketepatan dan kecepatan menangkap makna, kecepatan dan ketepatan bertindak serta kemampuan berfikir inteligen. Seseorang yang memiliki bakat akan cepat dapat diamati, sebab kemampuan yang dimiliki akan berkembang dengan pesat dan menonjol. Bakat khusu merupakan salah satu kemampuan untuk bidang tertentu seperti dalam bidang seni, olah raga atau keterampilan.

Sikap, Nilai dan Moral
Tujuan akhir dari proses belajar dikelompokan menjadi tiga sasaran yaitu penguasaan pengetahuan (kognitif), penguasaan nilai dan sikap (afektif) dan penguasaan psikomotorik. Semakin berkembang fisik dan psikis, seorang anak mulai dikenali terhadap nilai-nilai, ditunjukan hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh, yang harus dilakukan dan yang dilarang. Menurut Piaget pada awalnya penilaian perilaku dan tindakan masih bersifat “paksaan” dan anak belum mengetahui maknanya, akan tetapi seiring perkembangan inteleknya berangsur-angsur anak mulai mengikuti berbagai ketentuan yang berlaku di dalam keluarga.


DAFTAR PUSTAKA


Sunarto, Prof. Dr. H., Perkembangan Peserta Didik, Jakarta : PT. Rineka Cipta Jakarta., 2006.
Sarwono, Sarlito Wirawan, Psikologi Remaja, Jakarta : Rajawali Press, 1989
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Penerbit Rajawali, 1984
Wolfolk, A.E and Nicolich, L.M. Educational Psychology for Teachers, New Jersey : Prentice Hall Inc. 1984
Lindgren, Henry Clay., Educational Psychology in The Classroom (6 edition)., New York : Oxfor University Press, 1980
Oxendine, Joseph B., Psychology Of Motor Learning. New Jersey : Prentice Hall Inc., 1984

Membuat Virtual Host Pada Web Server

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

HACKER & CRACKER



Sejarah Hacker dan Cracker
Hacker muncul pada awal tahun 1960-an diantara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer dan mereka beroperasi dengan sejumlah komputer mainframe. Kata hacker pertama kali muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik dari yang telah dirancang bersama. Kemudian pada tahun 1983, analogi hacker semakin berkembang untuk menyebut seseorang yang memiliki obsesi untuk memahami dan menguasai sistem komputer. Pasalnya, pada tahun tersebut untuk pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s yang berbasis di Milwaukee AS. 414 merupakan kode area lokal mereka. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Salah seorang dari antara pelaku tersebut mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa percobaan.
Kemudian pada perkembangan selanjutnya muncul kelompok lain yang menyebut-nyebut diri hacker, padahal bukan. Mereka ini (terutama para pria dewasa) yang mendapat kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking). Hacker sejati menyebut orang-orang ini 'cracker' dan tidak suka bergaul dengan mereka. Hacker sejati memandang cracker sebagai orang malas, tidak
bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Hacker sejati tidak setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah menjadi hacker.
Para hacker mengadakan pertemuan setiap setahun sekali yaitu diadakan setiap pertengahan bulan Juli di Las Vegas. Ajang pertemuan hacker terbesar di dunia tersebut dinamakan Def Con. Acara Def Con tersebut lebih kepada ajang pertukaran informasi dan teknologi yang berkaitan dengan aktivitas hacking.
Pengertian Hacker dan Cracker
1. Hacker
Hacker adalah sebutan untuk mereka yang memberikan sumbangan yang bermanfaat kepada jaringan komputer, membuat program kecil dan membagikannya dengan orang-orang di Internet. Sebagai contoh : digigumi (Grup Digital) adalah sebuah kelompok yang mengkhususkan diri bergerak dalam bidang game dan komputer. Digigumi ini menggunakan teknik teknik hexadecimal untuk mengubah teks yang terdapat di dalam game. Contohnya, game Chrono Trigger berbahasa Inggris dapat diubah menjadi bahasa Indonesia. Oleh karena itu, status Digigumi adalah hacker, namun bukan sebagai perusak. Hacker disini artinya, mencari, mempelajari dan mengubah sesuatu untuk keperluan hobi dan pengembangan dengan mengikuti legalitas yang telah ditentukan oleh developer game. Para hacker biasanya melakukan penyusupan-penyusupan dengan maksud memuaskan pengetahuan dan teknik. Rata - rata perusahaan yang bergerak di dunia jaringan global (internet) juga memiliki hacker. Tugasnya yaitu untuk menjaga jaringan dari kemungkinan perusakan pihak luar "cracker", menguji jaringan dari kemungkinan lobang yang menjadi peluang para cracker mengobrak - abrik jaringannya, sebagai contoh : perusahaan asuransi dan auditing "Price Waterhouse". Ia memiliki team hacker yang disebut dengan Tiger Team. Mereka bekerja untuk menguji sistem sekuriti client mereka.
2. Cracker
Cracker adalah sebutan untuk mereka yang masuk ke sistem orang lain dan cracker lebih bersifat destruktif, biasanya di jaringan komputer, mem-bypass password atau lisensi program komputer, secara sengaja melawan keamanan komputer, men-deface (merubah halaman muka web) milik orang lain bahkan hingga men-delete data orang lain, mencuri data dan umumnya melakukan cracking untuk keuntungan sendiri, maksud jahat, atau karena sebab lainnya karena ada tantangan. Beberapa proses pembobolan dilakukan untuk menunjukan kelemahan keamanan sistem.
Hirarki / Tingkatan Hacker
1. Elite
Ciri-ciri : mengerti sistem operasi luar dalam, sanggup mengkonfigurasi & menyambungkan jaringan secara global, melakukan pemrogramman setiap harinya, effisien & trampil, menggunakan pengetahuannya dengan tepat, tidak menghancurkan data-data, dan selalu mengikuti peraturan yang ada. Tingkat Elite ini sering disebut sebagai ‘suhu’.
2. Semi Elite
Ciri-ciri : lebih muda dari golongan elite, mempunyai kemampuan & pengetahuan luas tentang komputer, mengerti tentang sistem operasi (termasuk lubangnya), kemampuan programnya cukup untuk mengubah program eksploit.
3. Developed Kiddie
Ciri-ciri : umurnya masih muda (ABG) & masih sekolah, mereka membaca tentang metoda hacking & caranya di berbagai kesempatan, mencoba berbagai sistem sampai akhirnya berhasil & memproklamirkan kemenangan ke lainnya, umumnya masih menggunakan Grafik User Interface (GUI) & baru belajar basic dari UNIX tanpa mampu menemukan lubang kelemahan baru di sistem operasi.
4. Script Kiddie
Ciri-ciri : seperti developed kiddie dan juga seperti Lamers, mereka hanya mempunyai pengetahuan teknis networking yang sangat minimal, tidak lepas dari GUI, hacking dilakukan menggunakan trojan untuk menakuti & menyusahkan hidup sebagian pengguna Internet.
5. Lamer
Ciri-ciri : tidak mempunyai pengalaman & pengetahuan tapi ingin menjadi hacker sehingga lamer sering disebut sebagai ‘wanna-be’ hacker, penggunaan komputer mereka terutama untuk main game, IRC, tukar menukar software prirate, mencuri kartu kredit, melakukan hacking dengan menggunakan software trojan, nuke & DoS, suka menyombongkan diri melalui IRC channel, dan sebagainya. Karena banyak kekurangannya untuk mencapai elite, dalam perkembangannya mereka hanya akan sampai level developed kiddie atau script kiddie saja.
Cracker tidak mempunyai hirarki khusus karena sifatnya hanya membongkar dan merusak.
Kode Etik Hacker
1. Mampu mengakses komputer tak terbatas dan totalitas.
2. Semua informasi haruslah FREE.
3. Tidak percaya pada otoritas, artinya memperluas desentralisasi.
4. Tidak memakai identitas palsu, seperti nama samaran yang konyol, umur, posisi, dll.
5. Mampu membuat seni keindahan dalam komputer.
6. Komputer dapat mengubah hidup menjadi lebih baik.
7. Pekerjaan yang di lakukan semata-mata demi kebenaran informasi yang harus disebar luaskan.
8. Memegang teguh komitmen tidak membela dominasi ekonomi industri software tertentu.
9. Hacking adalah senjata mayoritas dalam perang melawan pelanggaran batas teknologi komputer.
10. Baik Hacking maupun Phreaking adalah satu-satunya jalan lain untuk menyebarkan informasi pada massa agar tak gagap dalam komputer.
Cracker tidak memiliki kode etik apapun.
Aturan Main Hacker
Gambaran umum aturan main yang perlu di ikuti seorang hacker seperti di jelaskan oleh Scorpio, yaitu:
· Di atas segalanya, hormati pengetahuan & kebebasan informasi.
· Memberitahukan sistem administrator akan adanya pelanggaran keamanan / lubang di keamanan yang anda lihat.
· Jangan mengambil keuntungan yang tidak fair dari hack.
· Tidak mendistribusikan & mengumpulkan software bajakan.
· Tidak pernah mengambil resiko yang bodoh – selalu mengetahui kemampuan sendiri.
· Selalu bersedia untuk secara terbuka / bebas / gratis memberitahukan & mengajarkan berbagai informasi & metoda yang diperoleh.
· Tidak pernah meng-hack sebuah sistem untuk mencuri uang.
· Tidak pernah memberikan akses ke seseorang yang akan membuat kerusakan.
· Tidak pernah secara sengaja menghapus & merusak file di komputer yang dihack.
· Hormati mesin yang di hack, dan memperlakukan dia seperti mesin sendiri.
Hacker sejati akan selalu bertindak berlandaskan kode etik dan aturan main sedang cracker tidak mempunyai kode etik ataupun aturan main karena cracker sifatnya merusak.
Perbedaan Hacker dan Cracker
a. Hacker
1.Mempunyai kemampuan menganalisa kelemahan suatu sistem atau situs. Sebagai contoh : jika seorang hacker mencoba menguji situs Yahoo! dipastikan isi situs tersebut tak akan berantakan dan mengganggu yang lain. Biasanya hacker melaporkan kejadian ini untuk diperbaiki menjadi sempurna.
2.Hacker mempunyai etika serta kreatif dalam merancang suatu program yang berguna bagi siapa saja.
3. Seorang Hacker tidak pelit membagi ilmunya kepada orang-orang yang serius atas nama ilmu pengetahuan dan kebaikan.
b. Cracker
1. Mampu membuat suatu program bagi kepentingan dirinya sendiri dan bersifat destruktif atau merusak dan menjadikannya suatu keuntungan. Sebagia contoh : Virus, Pencurian Kartu Kredit, Kode Warez, Pembobolan Rekening Bank, Pencurian Password E-mail/Web Server.
2. Bisa berdiri sendiri atau berkelompok dalam bertindak.
3. Mempunyai situs atau cenel dalam IRC yang tersembunyi, hanya orang-orang tertentu yang bisa mengaksesnya.
4. Mempunyai IP yang tidak bisa dilacak.
5. Kasus yang paling sering ialah Carding yaitu Pencurian Kartu Kredit, kemudian pembobolan situs dan mengubah segala isinya menjadi berantakan. Sebagai contoh : Yahoo! pernah mengalami kejadian seperti ini sehingga tidak bisa diakses dalam waktu yang lama, kasus clickBCA.com yang paling hangat dibicarakan tahun 2001 lalu.
Dua Jenis Kegiatan Hacking
1. Social Hacking, yang perlu diketahui : informasi tentang system apa yang dipergunakan oleh server, siapa pemilik server, siapa Admin yang mengelola server, koneksi yang dipergunakan jenis apa lalu bagaimana server itu tersambung internet, mempergunakan koneksi siapa lalu informasi apa saja yang disediakan oleh server tersebut, apakah server tersebut juga tersambung dengan LAN di sebuah organisasi dan informasi lainnya
2. Technical Hacking, merupakan tindakan teknis untuk melakukan penyusupan ke dalam system, baik dengan alat bantu (tool) atau dengan mempergunakan fasilitas system itu sendiri yang dipergunakan untuk menyerang kelemahan (lubang keamanan) yang terdapat dalam system atau service. Inti dari kegiatan ini adalah mendapatkan akses penuh kedalam system dengan cara apapun dan bagaimana pun.
Contoh Kasus Hacker
1. Pada tahun 1983, pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s(414 merupakan kode area lokal mereka) yang berbasis di Milwaukee AS. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut melakukan pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Salah seorang dari antara pelaku tersebut mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa percobaan.
2. Digigumi (Grup Digital) adalah sebuah kelompok yang mengkhususkan diri bergerak dalam bidang game dan komputer dengan menggunakan teknik teknik hexadecimal untuk mengubah teks yang terdapat di dalam game. Contohnya : game Chrono Trigger berbahasa Inggris dapat diubah menjadi bahasa Indonesia. Oleh karena itu, status Digigumi adalah hacker, namun bukan sebagai perusak.
3. Pada hari Sabtu, 17 April 2004, Dani Firmansyah, konsultan Teknologi Informasi (TI) PT Danareksa di Jakarta berhasil membobol situs milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) di http://tnp.kpu.go.id dan mengubah nama-nama partai di dalamnya menjadi nama-nama "unik", seperti Partai Kolor Ijo, Partai Mbah Jambon, Partai Jambu, dan lain sebagainya. Dani menggunakan teknik SQL Injection(pada dasarnya teknik tersebut adalah dengan cara mengetikkan string atau perintah tertentu di address bar browser) untuk menjebol situs KPU. Kemudian Dani tertangkap pada hari Kamis, 22 April 2004.
Akibat yang Ditimbulakan oleh Hacker dan Cracker
Hacker : membuat teknologi internet semakin maju karena hacker menggunakan keahliannya dalam hal komputer untuk melihat, menemukan dan memperbaiki kelemahan sistem keamanan dalam sebuah sistem komputer ataupun dalam sebuah software, membuat gairah bekerja seorang administrator kembali hidup karena hacker membantu administrator untuk memperkuat jaringan mereka.
Cracker : merusak dan melumpuhkan keseluruhan sistem komputer, sehingga data-data pengguna jaringan rusak, hilang, ataupun berubah.
Kesimpulan
Para hacker menggunakan keahliannya dalam hal komputer untuk melihat, menemukan dan memperbaiki kelemahan sistem keamanan dalam sebuah sistem komputer ataupun dalam sebuah software. Oleh karena itu, berkat para hacker-lah Internet ada dan dapat kita nikmati seperti sekarang ini, bahkan terus di perbaiki untuk menjadi sistem yang lebih baik lagi. Maka hacker dapat disebut sebagai pahlawan jaringan sedang cracker dapat disebut sebagai penjahat jaringan karena melakukan melakukan penyusupan dengan maksud menguntungkan dirinya secara personallity dengan maksud merugikan orang lain. Hacker sering disebut hacker putih (yang merupakan hacker sejati yang sifatnya membangun) dan hacker hitam (cracker yang sifatnya membongkar dan merusak)